Minggu, 11 April 2010

Messi Ingin Sukses Lagi di Bernabeu

Barcelona -Tak ada kegembiraan lain bagi Lionel Messi selain bisa kembali ke Santiago Bernabeu. Bintang Barcelona ingin skuadnya maju ke final Liga Champions dan meraih sukses lagi di Bernabeu.

Messi baru saja membawa Barca membungkan tuan rumah Real Madrid di Bernabeu. Striker internasional Argentina ini membuka kemenangan Barca dan Pedro melengkapi kemenangan skuadnya menjadi 2-0.
     
Meski belum menentukan namun hasil ini sangat penting bagi Barca dalam perebutan gelar La Liga. Barca juga masih berpeluang untuk meraih gelar di Liga Champions, dan berharap bisa tampil di final yang akan digelar Bernabeu .

"Kami harus maju perlahan-lahan, selangkah demi selangkah, karena adalah tujuh pertandingan di liga. Di Liga Champions kami masih mungkin untuk kembali ke Bernabeu, ini akan sangat menyenangkan," kata Messi seperti dilansir Espn.

Performa Messi memang telah menjadi bagian penting dari sukses Barcelona. Namun Messi mengungkapkan bahwa kecerdasaan di lapangan tengah La Blaugrana membuatnya bermain menjadi lebih gampang.

"Kami menang di Bernabeu berturut-turut, dan kami ingin lagi menghasilkan performa bagus di sana. Bermain dengan Xavi, Andres (Iniesta), Busi (Sergio Busquets) dan Yaya (Toure), dengan pemain ini semua menjadi mudah," tukasnya.

Sumber : http://www.detiksport.com

Rossi Seperti Dapat Emas

Losail -Podium pertama di balapan perdana musim yang baru sudah cukup lama tak didapat Valentino Rossi. Itu mengapa hasil di Losail, Senin (12/4/2010) dinihari WIB, jadi sangat istimewa untuknya.

Rossi baru saja memastikan diri menjadi jawara MotoGP Qatar 2010. Capaian itu tak terlepas dari insiden jatuhnya Casey Stoner saat sedang memimpin balapan --posisi yang kemudian direbut Rossi dan dijaganya sampai akhir.

Kesialan yang menimpa Stoner tersebut bukan hanya bikin si rider Ducati gagal meneruskan capaian positif di sana, dengan jadi jawara empat musim beruntun. Tetapi juga memberikan celah buat Rossi untuk melakukan start awal musim nan apik.

Selain berhasil mengakhiri dominasi di seri Losail, podium pertama di sini sekaligus juga bikin Rossi kembali memulai musim dengan kemenangan. Ini sudah tak dia lakukan semenjak tahun 2005.

Pada tahun 2006, pada seri perdana musim tersebut di Jerez, Rossi hanya bisa finis di posisi 14. Bukan sebuah capaian bagus buat The Doctor yang kemudian mengakhiri musim di posisi runner-up.

Sejak musim 2007 sampai dengan 2009, seri perdana MotoGP mulai dihelat di Losail. Seperti telah diketahui, Stoner tak pernah absen dari podium teratas selama tiga musim tersebut.

Maka dari itu, kemenangan Rossi di MotoGP Qatar 2010 kali ini bukan hanya menyudahi dominasi Stoner melainkan juga membuatnya kembali langsung meraih kemenangan sedari seri perdana.

Kian luar biasa untuk timnya, Yamaha, karena Jorge Lorenzo berhasil finis di belakang Rossi untuk mencatatkan finis satu-dua untuk tim tersebut. "Sebuah hasil yang bagus untuk memulai musim, buat saya dan juga buat tim Yamaha."

"Kemenangan satu dan dua lagi, dan (untuk saya) 25 poin di trek ini seperti emas buat kami di kejuaraan. Saya pikir sudah sejak 2005 saya tak pernah memenangi balapan perdana, jadi kami akan berusaha terus seperti ini," lugas Rossi senang di Reuters.

Sumber : http://www.detiksport.com

Rossi Pimpin Klasemen

LOSAIL – Seri perdana MotoGP sudah selesai dilaksanakan, dan Velentino Rossi suskes menjadi yang tercepat, disusul rekan setimnya di Fiat Yamaha, Jorge Lorenzo di posisi kedua.
Dengan hasil ini, The Doctor juga sukses membukukan kemenangan ke-104 selama berkiprah di balapan motor paling bergengsi ini. Rossi juga menjadi pimpinan klasemen sementara dengan perolehan 25 poin. Di belakang Rossi ada Lorenzo dengan mengoleksi 20 poin.

Wakil Repsol Honda Andrea Dovizioso ada di posisi tiga dengan mengoleksi 16 poin. Sementara Nickey Hayden di posisi empat mendapat 13 poin. Rookie Ben Spies mendapat 11 poin dan Randy de Puniet mendapat 10 poin.

Dani Pedrosa yang sempat menjadi pimpinan balapan harus puas dengan posisi tujuh dengan raihan sembilan poin. Colin Edwards ada di posisi delapan dengan delapan poin, dan Capirex, Capirosi mendapat tujuh angka.


Klasemen sementara MotoGP

1. Valentino Rossi: 25 poin
2. Jorge Lorenzo: 20 poin
3. Andrea Dovizioso: 16 poin
4. Nicky Hayden: 13 poin
5. Ben Spies: 11 poin
6. Randy de Puniet: 10 poin
7. Dani Pedrosa: 7 poin
8. Colin Edwards: 8 poin
9. Loris Capirossi: 7 poin
10. Hiroshi Aoyama: 6 poin
11. Marco Simoncelli: 5 poin
12. Hector Barbera: 4 poin
13. Marco Melandri: 3 poin
14. Alvaro Bautista: 2 poin
Sumber : http://sports.okezone.com 

Tak Jadi 'Main Aman', Lorenzo Finis Kedua

Losail - Jorge Lorenzo sebenarnya ingin "main aman" di Losail. Tapi karena adrenalin yang menggelegak, dia pun mengambil beberapa risiko yang akhirnya terbayar dengan finis di posisi dua.

Saat ini kondisi tangan Lorenzo, yang cedera di saat pra-musim, masih belum pulih benar. Itu mengapa dia sempat berniat enggan terlalu memaksakan diri meski dapat posisi start cukup baik di posisi dua.

Hasilnya memang terlihat dalam balapan. Setelah start dengan relatif biasa-biasa saja sehingga langsung dilewati sejumlah pembalap, Lorenzo pun kemudian terlihat tak terlalu bernafsu merangsek ke depan saat sudah berada di posisi empat.

Dari posisi itu si rider Spanyol lantas lebih banyak jadi penonton saat Nicky Hayden dan Andrea Dovizioso berduel, seraya berusaha mencari celah dari Valentino Rossi yang ada di posisi terdepan.

Meski demikian, Lorenzo ternyata tak bisa anteng begitu saja. Di beberapa lap menjelang garis finis, tiba-tiba Lorenzo memacu kencang YZR-M1 yang dia tunggangi dan menyalip Hayden. Belum habis bikin kejutan, tak lama kemudian giliran Dovizioso dia lewati.

Pada akhirnya, posisi dua ditempati Lorenzo dan menggenapkan finis satu-dua Yamaha. Capaian ini menyamai finis serupa yang dia catatkan pada debutnya di MotoGP tahun 2008 lalu.

"Aku sangat puas dengan posisi kedua. Aku berpikir untuk tenang-tenang saja dan tak ambil banyak risiko. Tapi ketika adrenalinku meninggi, mustahil buatku untuk tetap tenang, aku ingin maksimal, aku harus berkendara dengan ngotot."

Dan inilah yang aku lakukan di lap-lap akhir, sliding dan bersenang-senang. Tapi aku lelah dan itu berisiko, jadi akhirnya aku finis kedua," tukas Lorenzo di Autosport.

Mengenai startnya yang kurang mengesankan, Lorenzo mengaku bahwa saat itu dia memang tak nyaman karena sebelum itu motornya juga mengalami masalah, terutama di masalah cengkeraman motor bagian belakang.

"Dani (Pedrosa), Andrea dan Nicky lebih cepat dariku. Aku sabar dan di lap-lap akhir dan bahan bakarku berkurang, semakin mudah buatku untuk berkendara, dan pada akhirnya aku bisa jadi lebih cepat dan melewati Nicky dan Andrea," analisa Lorenzo.

Sumber : http://www.detiksport.com

Dovizioso Puas Awali Musim di Podium

Losail - Andrea Dovizioso tampil kompetitif di Losail sehingga kebahagiaanya tak berkurang kendati akhirnya hanya finis ketiga. Apalagi inilah hasil terbaiknya di seri perdana MotoGP setelah debut pada musim 2008.

Dovizioso menjalani balapan di Losail dengan mengesankan. Pembalap Honda itu bahkan banyak menghabiskan waktu di posisi dua dan selama sesaat sempat memimpin balapan usai menyalip Valentino Rossi --yang kemudian membalapnya lagi tak lama kemudian.

"Di beberapa tempat aku kurang bagus dan aku hanya bisa memperbaikinya sedikit di lintasan lurus. Aku membuat kesalahan kecil dan di saat yang sama Valentino memutuskan untuk menekan 100 persen. Aku tak bisa mengejarnya lagi," kata Dovizioso di Autosport.

Pada akhirnya Dovizioso hanya bisa finis pada posisi tiga di belakang Rossi dan Jorge Lorenzo --yang melewatinya di lap-lap terakhir. Tapi Dovizioso tetaplah puas.

"Di dua lap terakhir Jorge juga melewatiku karena di Tikungan 10 aku mengalami sedikit masalah. Nicky (Hayden juga sempat) melewatiku di Tikungan 12. Aku tak bisa menjaga posisi dua sampai finis, tapi (ada di) podium tetap awal yang bagus," lanjut dia.

Mulai berlaga di kelas primer sejak musim 2008, inilah kali pertama Dovizioso bisa langsung finis pada posisi tiga besar di seri perdana. Sebelumnya pembalap Italia itu hanya bisa finis pada posisi lima (2008) dan empat (2009) di Losail yang juga jadi seri pembuka musim.

"Ini sebuah hasil yang bagus dan sangat penting buat kami karena tahun lalu kami tidak finis dengan baik. Kini kami hanya ketinggalan 1,8 detik. Inilah hasil dari kerja keras Honda dan semua orang di tim."

"Ini penting buat awal musim dan aku berharap ini barulah awalnya saja," harap dia.

Sumber : http://www.detiksport.com

Awal yang Indah bagi Spies

Losail - Ben Spies membuka musim penuh MotoGP pertama-nya dengan awal yang indah. Pembalap Amerika Serikat itu finis kelima di seri pembuka.

Balapan di Losail, Senin (12/4/2010) dinihari WIB merupakan balapan perdana bagi Spies dalam keikutsertaannya di MotoGP selama semusim penuh.

Eks juara Superbike itu berhasil memberikan impresi yang positif. Finis tempat kelima ia raih di Losail.

"Hasil ini adalah hasil yang baik. Saya sempat khawatir saat start dari barisan keempat (urutan 11) yang membuat saya tidak jadi favorit," tukas Spies seperti dikutip dari autosport.

Pembalap Tech3 Yamaha itu menilai sejumlah perbaikan yang dilakukan oleh tim membantunya meraih hasil yang positif.

"Kami telah membuat perubahan yang bagus terhadap motor sebelum balapan. Meski begitu kami sedikit mengalami masalah dalam grip di belakang. Namun secara keseluruhan motor tampil lebih baik dan saya berusaha keras untuk mengendarainya."

Finis posisi kelima di seri pertama membuat Spies optimistis menatap sisa musim ini.

"Saya tak membuat terlalu banyak kesalahan. Itulah yang kami tunjukkan dalam balapan kali ini," tandas pembalap kelahiran 11 Juli 1984 itu.

"Hasil ini memberikan kepercayaan diri dan inspirasi setelah di sepanjang akhir pekan kemarin kami terus membayangi Jorge Lorenzo. Untuk balapan kali ini, dalam beberapa lap kami bisa berada di depan pembalap-pembalap yang lain. Menurut saya, kami telah menjalani balapan dengan bagus," pungkasnya.  

Sumber : http://www.detiksport.com

Stoner Minta Maaf ke Ducati

Losail - Casey Stoner sempat memberi harapan akan menguasai MotoGP Qatar dengan tampil tercepat di tiga sesi sebelum lomba. Tapi Stoner akhirnya tak finis dan ia pun meminta maaf.

Sebelum lomba, Stoner menguasai latihan bebas pertama, kedua dan kualifikasi. Namun di lomba, akibat kecerobohannya sendiri, penggeber Ducati itu terjatuh di lap kelima dan gagal finis.

Dalam lomba yang digelar di Sirkuit Losail, Senin (12/4/2010) dinihari WIB itu, Stoner yang duduk di pole position sempat kehilangan tempat terdepan meski kemudian bisa merebutnya lagi.

"Motor saya ngadat di start, sehingga saya tidak cukup bagus memulai lomba. Tapi saya merasa enak dan kemudian bisa menyalip beberapa pembalap," komentar Stoner seperti dikutip Ultimate Motor Cycling.

"Saat saya sudah berada di depan, saya mulai menemukan ritme. Tapi bagian depan motor mulai bermasalah di tikungan panjang, jadi saya memutuskan mengendarai dengan lebih halus dan tidak memberi banyak tekanan ke ban depan dengan tanki penuh," urainya.

Tapi keputusan untuk tidak terlalu memforsir motor itu jadi bumerang buat Stoner. Ia jatuh bersama Ducati Desmosedici GP 10-nya dan Stoner pun harus pulang dengan tangan hampa.

"Melihat telemetri, saya kurang memberi beban ke bagian depan. Jadi menurut saya, mungkin sebaiknya saya tetap dengan gaya awal," sesal pemuda asal Australia tersebut.

"Ini kesalahan saya dan saya minta maaf kepada tim karena kami telah tampil bagus sepanjang akhir pekan ini dan kami pulang dengan tangan kosong," lanjut Stoner.

Kegagalan di Qatar dinilai Stoner bukanlah bencana. Selain karena sebenarnya motornya tampil apik, musim juga masih panjang sehingga timnya masih bisa memperbaiki keadaan.

"Ini bukanlah bencana karena kami tahu motor kami telah membaik di bagian di mana dulu kami kesulitan, contohnya pada cengkeraman bagian belakang, dan perjalanan kita masih panjang," tuntas juara dunia 2007 itu.

Sumber : http://www.detiksport.com

Losail Milik Yamaha

LOSAIL – Dominasi Ducati dan Casey Stoner di GP Qatar, Sirkuit Losail pada tiga musim terakhir harus terhenti di musim ini. Duo Fiat Yamaha, Valentino Rossi dan Jorge Lorenzo mampu finish di posisi satu dan dua, pada seri pembuka MotoGP (12/4/2010).

Mengawali balapan dari posisi dua, seperti biasa The Doctor tidak terlalu baik dalam melakukan start. Pembalap Repsol Honda Dani Pedrosa malah memimpin balapan di lap awal. Sementara pemilik pole positions, Stoner yang ada di posisi dua, ganti mengambil alih jalannya lomba sejak lap ketiga.


Sial bagi pembalap andalan Ducati itu, setelah harus terjatuh pada lap kelima. Padahal Stoner sudah membuat jarak 2,5 second dengan posisi kedua, Rossi. Stoner tidak bisa melanjutkan balapan dan otomatis tidak mendapatkan poin di seri pembuka ini.

Rossi yang mendapat keuntungan jatuhnya Stoner dengan menjadi pimpinan balapan, mendapat ancaman serius dari Dovizioso yang kerap nyaris melakukan over-taking. Dovizioso sendiri sebelumnya sukses melewati Nicky Hayden.

Rookie dan jawara Super Bike Ben Spies, ada di posisi kelima setelah menyalip Dani Pedrosa pada lap sembilan. Pertarungan menarik juga terjadi di deretan depan, setelah Dovizioso dan Hayden berebut posisi kedua.

Rekan Rossi, Jorge Lorenzo ada di posisi keempat dan mulai menyodok ke posisi tiga. Lorenzo bertarung ketat dengan Hayden. Pembalap asal Spanyol ini akhirnya sukses mempecundangi Hayden di lap 20 dan mulai mengancam posisi Dovizioso.

Tak lama berselang, giliran Andrea Dovizioso yang disalip Lorenzo. Posisi satu-dua pun dipegang oleh Fiat Yamaha. Rossi dan Lorenzo terus melesat dan tak terkejar. Sementara pertarungan memperebutkan posisi ketiga antara Hayden dan Dovizioso juga sengit.

Keduanya terlibat aksi over-taking di lap akhir. Hayden sempat menyalip Dovizioso, namun pembalap Repsol Honda ini tidak memberikan kesempatan bagi The Kentucky Kid untuk naik podium. Dovizioso akhirnya unggul sepersekian detik di garis finish.


Pembalap Tim Waktu

1 Valentino Rossi Yamaha Factory 42:50.099
2 Jorge Lorenzo Yamaha Factory +01.022
3 Andrea Dovizioso Honda HRC +01.865
4 Nicky Hayden Ducati MotoGP +01.876
5 Ben Spies Yamaha Tech 3 +03.903
6 Randy de Puniet Honda LCR +09.322
7 Dani Pedrosa Honda HRC +16.508
8 Colin Edwards Yamaha Tech 3 +19.867
9 Loris Capirossi Suzuki MotoGP +20.893
10 Hiroshi Aoyama Interwetten Honda MotoGP +21.100
11 Marco Simoncelli Honda Gresini +31.638
12 Hector Barbera Ducati Aspar +32.573
13 Marco Melandri Honda Gresini +40.780
14 Alvaro Bautista Suzuki MotoGP +33.900
15 Aleix Espargaro Ducati Pramac RET
16 Mika Kallio Ducati Pramac RET
Sumber :http://sports.okezone.com 

Capirossi Kecewa di Balapan Istimewa

Losail - Loris Capirossi menjalani balapan yang bernilai istimewa di MotoGP Qatar. Sayang, balapan bersejarah itu berakhir dengan hasil yang terhitung mengecewakan.

Balapan di Qatar adalah balapan ke-300 buat Capirossi. Sebuah catatan bersejarah yang dirayakan pria 37 tahun itu dengan mengganti nomor motornya dari 65 jadi 300 serta menambah warna emas di helmnya.

Capirossi yang start dari posisi kelima mengawali lomba dengan cukup baik. Namun ia mulai keteteran dan di akhir lap pertama, pembalap Rizla Suzuki itu terjerembab ke posisi delapan.

Nyaris sepanjang balapan, Capirossi berkutat dalam pertarungan menghadapi pembalap senior Yamaha, Colin Edwards. Saat finis, Capirossi akhirnya harus puas finis kesembilan.

"Saya sedikit kecewa dengan hasil balapan karena kami pikir kami bisa lebih baik dari itu," sesal Capirossi seperti yang dilansir Ultimate Motor Cycling.

"Kami telah bekerja keras sepanjang akhir pekan ini, tapi kami disulitkan oleh kondisi hari ini karena sangat berbeda dengan kemarin. Malam ini jauh lebih lembab," ulas Capirex.

Capirex mengakui bahwa ritme membalapnya malam tadi memang kurang enak sehingga ia cuma berusaha mempertahankan posisi saja. Capirossi berharap di balapan mendatang ia bisa tampil lebih baik.

"Kami tidak membutuhkan hasil seperti ini. Kami harus merapat ke barisan depan, khususnya demi semua upaya yang telah dilakukan orang-orang. Ini tidak mudah, tapi kami harus terus bekerja dengan baik," pungkasnya.

Sumber : http://www.detiksport.com

Stoner: Pole Pertama Awal yang Sempurna

Losail - Setelah berhasil mendominasi dua sesi latihan bebas, Casey Stoner menutup hari Sabtu di MotoGP Qatar dengan merebut posisi start pertama. Inilah awal yang sempurna Stoner.

Stoner sukses mengungguli duo Yamaha, Valentino Rossi dan Jorge Lorenzo, dalam kualifikasi yang digelar Sabtu (10/4/2010), malam waktu Qatar. Ini melanjutkan catatan impresif Stoner yang berkuasa di dua FP.

Stoner merasa puas dengan hasil tersebut dan pembalap Ducati itu berharap hasil ini adalah pertanda awal bahwa ia punya kans lebih baik untuk jadi juara dibanding dua musim terakhir.

"Kami bersiap lebih baik untuk awal musim ini dibanding yang kami lakukan dalam beberapa tahun terakhir," girang Stoner menyambut pole-nya seperti yang dikutip Autosport.

Setelah jadi juara dunia tahun 2007, Stoner memang kurang bersinar di tahun 2008 dan 2009 di mana ia dipecundangi oleh Rossi. Ia bahkan mulai kalah dengan Lorenzo yang baru masuk tahun 2008.

"Jika kami bisa mengawali musim seperti yang kami lakukan sebelumnya, kami biasanya akan menurun setelah itu. Kali ini kami ingin menanjak dari sini. Ini adalah cara sempurna mengawali musim," tukas pemuda 24 tahun itu.

"Pada titik ini, kami sangat bahagia. Motor kami bekerja dengan baik di sirkuit ini. Kami masih harus melihat apakah kami akan dapat melakukannya di sirkuit lain," pungkas Stoner.

Sumber :  http://www.detiksport.com

Stoner Tercepat Lagi

Losail - Casey Stoner memperlihatkan penampilan yang menjanjikan di seri pembuka MotoGP di Qatar. Pembalap Ducati itu menguasai sesi latihan bebas kedua, mengulangi sukses sesi pertama.

Dalam free practice II yang berlangsung di Sirkuit Losail, Minggu (11/4/2010) dinihari WIB, Stoner menorehkan waktu tercepat 1 menit 55,501 detik untuk satu lapnya.

Hasil ini mengulangi sukses Stoner di free practice I di mana ia juga tampil sebagai yang tercepat dengan melahap waktu tercepat 1 menit 55,500 detik.

Menguntit di posisi tercepat kedua adalah Valentino Rossi. Pembalap Italia yang menggeber Yamaha itu mencatat waktu terbaik 1 menit 55,841 detik alias 0,3 detik lebih lambat ketimbang catatan Stoner.

Kejutan kecil terjadi ketika Rany De Puniet dari tim LCR Honda berhasil tampil sebagai yang tercepat ketiga. Sedangkan posisi empat dihuni oleh Andrea Dovizioso dari tim Repsol Honda.

Jorge Lorenzo yang di FP I berhasil jadi pembalap tercepat kedua kali ini harus puas jadi yang tercepat kelima. Catatan pembalap Yamaha asal Spanyol itu adalah 1 menit 56,646 detik.

Hasil FP II MotoGP Qatar
Pos Pembalap Tim Waktu Selisih
1. Casey Stoner Ducati 1m55.501s
2. Valentino Rossi Yamaha 1m55.841s  +0.340
3. Randy de Puniet LCR Honda 1m56.350s  +0.849
4. Andrea Dovizioso Honda 1m56.569s  +1.068
5. Jorge Lorenzo Yamaha 1m56.646s  +1.145
6. Mika Kallio Pramac Ducati 1m56.664s  +1.163
7. Ben Spies Tech 3 Yamaha 1m56.678s  +1.177
8. Loris Capirossi Suzuki 1m56.713s  +1.212
9. Dani Pedrosa Honda 1m56.736s  +1.235
10. Colin Edwards Tech 3 Yamaha 1m56.776s  +1.275
11. Nicky Hayden Ducati 1m56.786s  +1.285
12. Marco Simoncelli Gresini Honda 1m56.796s  +1.295
13. Alvaro Bautista Suzuki 1m56.972s  +1.471
14. Aleix Espargaro Pramac Ducati 1m57.024s  +1.523
15. Hector Barbera Aspar Ducati 1m57.272s  +1.771
16. Hiroshi Aoyama Interwetten Honda 1m57.371s  +1.870
17. Marco Melandri Gresini Honda 1m57.513s  +2.012

Sumber: http://www.detiksport.com

Minggu, 04 April 2010

Totalitas Malaysia untuk F1 Sepang

KUALA LUMPUR - Pagelaran Formula Satu yang bertajuk Petronas Malaysian Grand Prix 2010 di Sepang, benar-benar dimanfaatkan Malaysia untuk menarik turis sebanyak-banyaknya. Sekaligus memperkenalkan budaya serta seluruh objek wisata Malaysia.

Promosi F1 Sepang 2010 ini sudah di woro-woro pemerintahan Malaysia sejak setahun lalu. Kementerian pariwisata Malaysia bersama dengan sejumlah hotel dan agen tour travel menyiapkan berbagai paket kunjungan Malaysia sekaligus bonus nonton formula satu di Sepang.

Jadi setiap pelancong yang berkunjung ke Malaysia pada awal April 2010, bukan hanya bisa menonton balapan formula satu di Sepang tetapi juga mendapat suguhan berbagai objek wisata di Malaysia. Paket wisata tersebut beragam mulai dari yang harganya 5 juta, 8 juta, 10 juta hingga 15 juta untuk 3 sampai 4 malam di Malaysia.

Kesiapan Malaysia dalam mengintegrasikan event-event besar dengan paket wisata khusus memang luar biasa. Selama pagelaran F1 di Sepang, Kota Kuala Lumpur sebagai ibukota negara, menyuguhkan berbagai atraksi dan juga pagelaran budaya Malaysia, sejak siang hingga tengah malam.

Seperti menggelar panggung budaya di malam hari yang menampilkan tarian-tarian Malaysia. Bahkan ada tarian kuda lumping yang banyak digelar di tanah air. Pagelaran budaya Malaysia ditengah kedatangan turis mancanegara ini secara tidak langsung memperkenalkan budaya sekaligus tempat wisata Malaysia.

Pagelaran itu sendiri dilakukan di tengah kota Kuala Lumpur di kawasan Bukit Bintang, diseberang hotel Marriot KL. Bukan Cuma itu hampir di setiap sudut kota KL, terdapat berbagai macam acara dan tempat-tempat menarik yang buka hingga dini hari bahkan 24 jam.

Yang menarik adalah sebelum acara penandatanganan poster oleh para pembalap F1 dimulai, panitia menggelar acara kuis bagi para penonton F1 khususnya yangh berasal dari luar Malaysia. Kuis yang mereka gelar semua pertanyaannya adalah pengetahuan mereka tentang kota-kota di Malaysia termasuk sejumlah tempat wisata di negara bagian.

Totalitas pemerintahan Malaysia makin jelas, ketika seluruh rombongan pelancong yang datang melalui bandara KLIA, mendapat pelayanan kelas satu, mulai dari bus pengantar, welcome drink, booklet tentang F1 dan tentang kota-kota wisata di Malaysia lengkap dengan peta dan petunjuk jalannya.

Di Bandara KLIA hawa pariwisata sudah terasa, ini bisa dilihat dari wajah-wajah petugas imigrasi yang melakukan pemeriksaan dokumen dengan senyum dan selalu menyapa para pendatang dari luar Malaysia. Cara petugas imigrasi ini, jauh dari kesan seram dan menakutkan.

Dengan pelayanan dan kesiapan seperti ini, masihkah ada yang mencibir jika Malaysia mengklaim sebagai kota pariwisata asia? (Gaib M Sigit/Trijaya FM/van)
Sumber : http://sports.okezone.com

Doohan Pernah Ingin Kembali Membalap

MELBOURNE – Menonton langsung aksi Michael Schumacher di Sirkuit Albert Park pekan lalu membut Michael Doohan iri. Apa penyebabnya?

Rupanya Doohan pernah memikirkan kembali ke lintasan balap. Adalah Schumacher yang menjadi pemicunya. Doohan datang langsung ke Sirkuit Albert Park pekan lalu untuk menyaksikan langsung aksi Schumacher.

Ternyata, tontonan ini membuatnya ingat kembali niatannya balik ke MotoGP yang sempat ditinggalkan beberapa tahun lalu. Doohan mengakhiri kariernya di MotoGP pada 1999 akibat kecelakaan pada sesi kualifikasi di GP Spanyol. Padahal, ketika itu dia tengah merajai MotoGP.

Beberapa waktu lalu, pria 44 tahun tersebut memang dikabarkan bakal menjalin kerja sama dengan tim satelit Honda, sebelum mereka memiliki pembalap.

“Saya mengatakan kepada mereka untuk memberi saya waktu untuk memikirkan masalah ini. Saya rasa tak butuh waktu lama untuk beradaptasi, saya sama sekali tak lupa bagaimana cara balapan,” aku Doohan kepada The Sidney Morning Herald,

Dengan lima gelar juara kelas 500cc, Doohan tahu dia tak perlu membuktikan apa pun ketika benar-benar kembali ke lintasan suatu saat nanti. “Saya sedikit kecewa ketika mereka menemukan seseorang dan kemudian saya berhenti memikirkan kembali membalap,” canda Doohan.
Minggu (4/4/2010).
Sumber : http://sports.okezone.com

Sabtu, 03 April 2010

Diving Fabregas Selamatkan Arsenal

BLACKBURN - Gol kedua sekaligus penyelamat Arsenal dari kekalahan saat menjamu Barcelona pada leg pertama perempatfinal Liga Champions di Stadion Emirates, menjadi polemik. Sebagian pihak menilai sebelum terjadi penalti, kapten The Gunnes Cesc Fabregas melakukan diving.

Namun kalangan lain mengangap wasit pantas memberikan hadiah penalti lantaran kapten Barcelona Carles Puyol melanggar Fabregas di kotak penalti. Yang jelas, dalam satu keputusan wasit terkait pelanggaran kerap menimbulkan kontroversi.

Lalu apa kata pelatih Blackburn Rovers Sam Allardyce? Dia menegaskan Fabregas memenangkan aksi divingnya sekaligus menyelamatkan Arsenal dari kekalahan.

"Kalau itu bukan diving, lalu apa?" kata Allardyce seperti dilansir reuters, Jumat (2/4/2010).

Sebelumnya, Puyol menegaskan seharusnya tidak terjadi penalti. Fabregas diklaim meletakkan kakinya di antara kaki Puyol. Bek Timnas Spanyol itu sendiri berusaha merebut bola dari Fabregas.

Puyol mencoba melepaskan diri dan sempat yakin bahwa wasit meniupkan peluit karena menilai telah terjadi pelanggaran terhadap Fabregas. 
Sumber : http://bola.okezone.com

Polisi Masih Lakukan Sosialisasi Helm SNI

Jakarta -Kepolisian masih melakukan soialisasi tehadap penggunaan helm berlebel SNI (Standar Nasional Indonesia). Petugas akan menegur para bikers yang menggunakan helm cetok.

"Kita belum lakukan penindakan. Kita masih sosialisasikan dulu ke pengendara motor," kata Kasat Lantas Jakarta Barat Kompol Sungkono kepada detikcom, Kamis (1/4/2010).

Sungkono menjelaskan, petugas menghentikan bikers yang menaiki motor dengan helm cetok. Kemudian petugas akan memberikan pengarahan kepada bikers tersebut. "Setelah sosalisasi baru akan ada penindakan," katanya.

Hal yang sama diungkapkan oleh Kasat Lantas Jakarta Selatan Kompol Asan Untoro menurutnya sampai saat ini petugas belum melakukan penindakan. "Kita masih beri sosialisasi dulu saja. Ini kan buat keselamatan mereka juga," katanya.

Namun Asan menjelaskan, pengarahan petugas itu tidak menganjurkan para bikers untuk membeli merk helm tertentu yang telah berlabel SNI. "Kita tidak sosialisasi merek tertentu, nanti dikira dapat uang lagi dari mereka," katanya.

Mulai hari ini para bikers diwajibkan untuk menggunakan helm berlebel SNI (Standar Nasional Indonesia). 19 Merek helm yang dianggap telah memenuhi standar nasional Indonesia seperti NHK, GM, VOG, MAZ, MIX, INK, KYT, MDS, BMC, HIU, JPN, BESTI, CROSX, SMI, SHC, OTOKOGI, CABERG, HBC dan Cargloss Helmet.

Sumber: http://www.detiknews.com

Kamis, 01 April 2010

'Schumi Masih Oke Kok'

Sepang -Sejumlah kalangan boleh mempertanyakan kemampuan Michael Schumacher pasca comeback ke F1. Tidak demikian dengan Norbert Haug yang yakin benar Schumi masih selihai dulu.

Setelah kembali beraksi di lintasan F1 musim ini, performa Schumi bersama Mercedes GP belum tampak mantap. Selewat dua seri, juara dunia tujuh kali tersebut hanya bisa finis di posisi enam dan sepuluh.

Hal ini lantas membuat Schumi, yang sempat pensiun sejak akhir musim 2006 dan kini berusia 41 tahun, diragukan kemampuannya. Bukan tak mungkin ada pula yang menilai bahwa mantan pembalap Jordan, Benetton dan Ferrari itu sudah "habis".

Orang boleh berpendapat apa saja, tapi Haug selaku wakil presiden Mercedes-Benz Motorsport tidak setuju. "Dia masih memilikinya. Dan kami juga punya pasangan terkuat di lintasan," tegas dia kepada Autosport.
Ucapan Haug itu sendiri masih harus dibuktikan di atas lintasan karena faktanya Mercedes GP yang diperkuat Schumi dan Niko Rosberg saat ini sama sekali belum menjejak podium dan hanya ada di posisi tiga klasemen konstruktor.

"Tergantung kami untuk bisa membenahi paketnya lebih lanjut. Secara fair bisa dibilang kami sudah mulai meningkatkan performa ketimbang saat di Bahrain," nilai Haug.

Sumber : http://www.detiksport.com

Manajer Rossi: Tekanan di Pundak Lorenzo

Jakarta - Pertarungan di MotoGP 2010 diperkirakan masih berputar di antara Valentino Rossi, Jorge Lorenzo dan Casey Stoner. Davide Brivio, manajer Rossi, menilai tekanan terbesar di pundak Lorenzo.

Dibanding Rossi atau Stoner ketika masih sama-sama rookie, prestasi Lorenzo jelas tertinggal. Rossi dan Stoner sudah sukses menjadi juara tidak lama setelah menjadi pemula.

Di musim perdananya, tahun 2006, Stoner memang tampil kurang mengesankan. Walaupun hanya berhasil finis ke-8 di klasemen akhir, tapi keadaan berbalik setelah pembalap Australia itu bergabung dengan Ducati dan lantas menjadi juara dunia setahun berselang.

Prestasi yang lebih hebat dibukukan Rossi yang langsung juara di musim keduanya di kelas 500cc pada 2001. Apalagi, pembalap Italia ini berhasil mempertahankan gelarnya hingga musim 2005 setelah format balapan berubah menjadi MotoGP.

Sementara Lorenzo yang melakukan debut tahun 2008 sukses menduduki urutan ke-4 di akhir musim. Namun pada musim keduanya, pembalap 22 tahun tersebut belum bisa meraih gelar juara karena hanya finis sebagai runner-up.

"Dalam dua tahun pertamanya, dia tidak bisa menang seperti Casey dan Valentino. Tapi saya pikir 2010 akan menjadi tahun yang berbeda dan itu seperti start yang baru. Berbicara soal empat besar, tidak ada dari mereka yang kini menjadi rookie," yakin Brivio yang dikutip Motorcyclenews.

Tahun ini adalah tahun penentuan Lorenzo. Ia harus berhasil mengalahkan Rossi dan Stoner serta jadi juara dunia.

"Mereka semua potensial untuk menjadi juara dunia dan sekarang mereka akan bertarung keras satu sama lain untuk jadi juara dunia. Siapapun yang finis menjadi runner up akan menjadi pencundang. Dan ini adalah kondisi yang Valentino rasakan dalam kurun waktu 10 tahun terakhir," kata Brivio.

"Casey pernah berada di dalam situasi ini juga pada 2008 dan 2009 tapi sekarang Jorge-lah yang berada di situasi ini. Sekarang tidak ada lagi alasan lain, dia harus memenangi titel," tandas dia.


Sumber : http://www.detiksport.com

Waspadai Suspensi, Pedrosa

Jakarta - Ketika Honda memberikan opsi untuk berganti suspensi, Dani Pedrosa tidak menggunakan kesempatan itu. Keputusan ini dinilai bisa mengganjal langkah Pedrosa di kompetisi tahun ini.

Tim Honda HRC memberikan kesempatan bagi dua pembalapnya yakni Pedrosa dan Andrea Dovizioso untuk berganti suspensi dari Showa ke Ohlins pada GP Ceko Agustus silam. Dovizioso memutuskan untuk berganti ke Ohlins, sementara Pedrosa tetap menggunakan Showa.

Di akhir musim, Pedrosa finis di posisi ketiga klasemen akhir sementara Dovizioso posisi keenam.

Namun "nasib" kedua pembalap menjadi berbeda ketika menjalani tes pra-musim menjelang musim 2010. Dovizoso menjadi pembalap terbaik dari Honda di tes musim dingin, sementara Pedrosa mengalami kesulitan dan hanya finis ke-13 di tes terakhir di Qatar.

"Tidak ada perlunya untuk melanjutkan dengan sesuatu yang Anda tahu tidak akan Anda miliki tahun depan. Tahun lalu, di seluruh balapan yang saya lakoni bersama Honda, saya dipaksa berjuang keras untuk mengendalikan motor dan saya tidak bisa mengendarai motor seperti yang saya inginkan," demikian Dovizioso soal alasannya berganti suspensi, seperti dikutip dari Motorcycle News.
"Tahun lalu saya memang sempat mengalami msalah namun dengan seluruh pengalaman yang saya dapatkan saya menilai kami sudah memperoleh kemajuan," tambah pembalap asal Italia itu.

Meski begitu Dovizioso memilih tidak mengomentari keputusan Pedrosa yang memilih tidak beralih suspensi.

"Saya tidak mengatakan bahwa keputusan Dani tersebut merupakan kesalahan. Dani sepertinya sudah sangat nyaman dengan suspensi Showa karena dia sangat cepat di setiap balapan," pungkas rider kelahiran 23 Maret 1986 itu.

Masalah suspensi menjadi PR bagi kubu Pedrosa. Pasalnya bisa jadi persoalan ini bisa mengganjal upaya pembalap Spanyol itu untuk menjadi yang terbaik di musim ini.

Sumber :  http://www.detiksport.com

CHAT BOX


ShoutMix chat widget

Category

 

About Me

Foto saya
Tangerang, Banten/Tangerang, Indonesia

Iklan

Copyright © 2009 Fresh Themes Gallery | NdyTeeN. All Rights Reserved. Powered by Blogger and Distributed by Blogtemplate4u .